Kawah Ijen: Si Api Biru
Julukan "si api biru" mungkin udah familiar di telinga kamu ya Sob (terutama kalo kamu lahir di awal dekade 90-an). Iya, dulu memang pernah ada iklan sebuah merk kompor gas yang membanggakan fitur api biru yang diklaim sebagai idaman para ibu. Mungkin banget sih dulu ibu kamu pake kompor merk itu.
Tapi, mari tinggalkan kompor gas. Di Indonesia tercinta ini sebenernya ada api biru "beneran" yang ribuan kali lebih menakjubkan dan jadi idaman wisatawan (yang bukan cuma ibu-ibu pastinya). Api biru yang ini ada di Banyuwangi. Sumbernya juga bukan kompor, Sob, tapi Gunung—lebih tepatnya, Kawah Ijen.
Api biru di Kawah Ijen adalah salah satu dari dua sumber api biru di dunia. Satu sumber lagi ada di Islandia, meskipun MCi juga nggak nemu pasnya ada di mana. Kemungkinan, sumber api biru yang dimaksud adalah geyser Strokkur di dekat Sungai Hvítá. Tapi, menurut MCi sih, kalo kamu punya dana buat ke Islandia, mending sekalian aja pergi ke Gunung Eyjafjallajökull yang namanya seheboh erupsinya itu.
Nah, api biru di Kawah Ijen bisa dilihat pas malam hari aja, Sob. Kalo matahari udah terbit, apinya ilang. Menurut pemandu wisata di sana, waktu yang paling pas adalah tengah malam sampai jam 5 pagi, karena saat itu kamu bisa ngeliat api biru nyala dengan sempurna. Mungkin kayak foto di atas!
Meskipun begitu, sebenernya api biru itu bukan api lho, Sob. Bingung nggak tuh? Nggak usah bingung. Api biru di Ijen ini adalah reaksi kimia dari bertemunya oksigen dan gas dari dalam tanah. Hal itu udah dibuktiin sama banyak ilmuwan, Sob. Terakhir, sekitar tahun 2010, seorang ilmuwan dari Universitas Geneva, Swiss, malah nekat tidur di deket kawah cuma pake masker sama kacamata item!
Biar bagaimanapun, masyarakat sekitar juga bakal susah untuk ngelepas predikat "api", karena udah enak disebut begitu. Lagipula, wisatawan juga mungkin nggak peduli ya, karena yang terpenting adalah bisa terpana melihat ilusi alam yang superkeren ini.
Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon