8 Aktivitas Liburan yang Tidak Mainstream di Bali (Bagian 1)



Bali adalah salah satu destinasi wisata Indonesia yang paling terkenal. Pesona pulau dewata udah mendunia sejak puluhan tahun lalu. Turis dari berbagai belahan dunia seakan nggak mau melewatkan kesempatan untuk berlibur ke sana. Kayaknya, nggak ke Bali itu bukan liburan ke Indonesia namanya.

Kamu sebagai turis lokal tentu nggak mau kalah sama teman-teman bule itu. Cuma, sebagai anak muda, kita cenderung bosen dan pengen punya pengalaman baru dan beda dari liburan kita di Bali. Masalahnya, pengetahuan kita terbatas soal obyek wisata di Bali selain main ke pantai (atau pura). Terus, apa dong aktivitas yang nggak mainstream yang bisa dilakuin waktu liburan di Bali?

Kamu beruntung jadi pembaca situs ini, karena MCi akan membeberkan delapan aktivitas liburan di Bali yang beda, Sob. Check it out!


Ziarah ke Taman Puja Bangsa Margarana


Tau Ngurah Rai? Kamu yang pernah ke Bali pasti akrab sama nama ini. Ya, Ngurah Rai adalah nama bandara internasional yang ada di Denpasar. Kamu juga harusnya tau kalo Ngurah Rai adalah nama seorang pahlawan nasional, yang terkenal karena semangat berjuangnya. Ya, Letnan Kolonel (sekarang Brigadir Jenderal Anumerta) I Gusti Ngurah Rai adalah pemimpin salah satu perang paling terkenal dalam sejarah Indonesia: Puputan Margarana.

Dalam bahasa Bali, puputan artinya "habis-habisan", sedangkan Margarana bermakna "perang di Marga". Marga adalah nama sebuah desa di Kabupaten Tabanan, Bali. Dalam perang ini, Ngurah Rai gugur bersama semua pasukannya.

Di Taman Puja Bangsa (TPB) Margarana inilah nisan untuk menghormati jasa mereka berada. Total, ada 1.372 nisan ditanam di areal yang bernama Taman Bahagia. Di wilayah yang sama, berdiri megah sebuah candi yang bernama Candi Pahlawan Margarana, setinggi 17 meter. Di candi ini terdapat naskah surat Ngurah Rai kepada Overste Termeulen (pihak Belanda). Selain itu, ada beberapa bangunan lain seperti Patung Panca Bakti, Gedung Sejarah, Taman Suci, Taman Seni Budaya, dan Taman Karya Alam.

Tertarik? Dateng aja ke Desa Klaci, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan.


Menyantuni anak yatim di Tuka


Wah, ini seru banget, Sob. MCi yakin nggak akan ada yang nyangka kalo liburan ke Bali bisa diisi dengan kegiatan menyantuni anak yatim (dan piatu, dan yatim-piatu). Kalo kebetulan kamu ada di Kuta, coba main ke daerah utara, ke Desa Dalung. Ada sebuah banjar (semacam RW di Bali) yang bernama Tuka. Di situ ada sebuah panti yatim-piatu yang diasuh oleh sekelompok biarawati Katolik, namanya Bali Franciscan Orphanage.

Para biarawati nggak pilih-pilih anak yatim, Sob. Meskipun beragama Katolik, mereka nerima anak dari semua agama, selama mereka yatim (atau piatu, atau yatim-piatu) dan berasal dari golongan ekonomi lemah.

Pengalaman main ke tempat kayak gini bisa bikin kita terus bersyukur, Sob. Kamu juga bisa berkontribusi dengan menyumbangkan uang, pakaian, peralatan sekolah, dan banyak lagi. Main ke website mereka untuk info lebih lanjut.


Menjadi volunteer UWRF


Ubud Writers & Readers Festival (UWRF) adalah salah satu gelaran kepenulisan paling terkenal di dunia. Acara ini diadakan setiap tahun di Ubud, dan menghadirkan panelis-panelis ternama yang merupakan penulis-penulis kelas dunia. Sebagai contoh, tahun 2013 lalu, UWRF mendatangkan Ahmad Fuadi, penulis bestseller asal Indonesia yang terkenal lewat buku Negeri 5 Menara-nya. UWRF 2013 juga adalah acara dimana film Jalanan karya jurnalis Daniel Ziv pertama kali screening.

Sebagai volunteer, kamu akan dapat akses ke sebagian besar acara yang ada di UWRF, termasuk acara-acara "sampingan" yang super seru seperti UWRF Poetry Slam dan Pecha Kucha. Tahun 2014 ini, UWRF akan diadakan pada tanggal 1-5 Oktober. Kamu akan dapet volunteer kit yang di antaranya berupa kaos dan guidebook acara. Oh ya, karena kamu volunteer, semua kebutuhan perjalanan seperti tiket pesawat atau penginapan kamu tanggung sendiri, Sob. Tapi tenang aja, pengorbanan kamu bakal diganjar habis-habisan kok sama indahnya desa Ubud ini.

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi situs resmi UWRF Sob!


Kucing-kucingan di Villa Kitty


Yang satu ini masih terletak di Ubud, bahkan menjadi salah satu venue UWRF 2013. Villa Kitty adalah suaka kucing pertama di Bali, Sob. Tempat ini didirikan oleh Elizabeth Henzell, wanita asal Rusia yang awalnya diminta untuk merawat tiga anak kucing. Sekitar lima tahun berselang, Villa Kitty setidaknya dihuni oleh lebih dari 80 ekor kucing. Nggak cuma main, Sob, kamu juga bisa adopsi kucing di sini.

Kamu yang cinta kucing pasti betah nongkrong seharian di sini. Bukan cuma karena banyak kucingnya, tapi suasana di Villa Kitty itu bener-bener teduh dan asri karena ada banyak pepohonan. 

Yang membuat Villa Kitty unik adalah, ternyata mereka juga ngerawat anjing, Sob! Ada setidaknya tujuh ekor anjing yang dirawat di sini. Hal ini mungkin nggak aneh, soalnya anjing emang banyak berkeliaran di Ubud, jauh lebih banyak jadi kucing.

Villa Kitty bisa ditemukan di Jalan Ambarawati Banjar Tengah, Lodtunduh, Ubud, Bali. Atau, kalau kamu mau mengenal Villa Kitty lebih dekat (haha), boleh main ke situs resmi mereka atau fan page-nya.



Klik di sini untuk melihat Bagian 2


Previous
Next Post »
Thanks for your comment